Foto bersama mahasiswa setelah acara |
Indonesia dikenal sebagai Negara yang kaya
bukan hanya dalam hal kekayaan alamnya, tapi juga budaya. Salah satunya ialah tari-tarian yang hampir seluruh daerah
mempunyainya. Namun ironisnya, saat ini tak banyak generasi muda yang peduli
dan menjaga budaya negaranya sendiri. Justru kecenderungan mengikuti budaya asing misalnya K-Pop,
Rock, dan seterusnya menjadi trend anak muda zaman sekarang.
Keprihatinan itulah yang menjadi sebab mengapa
PIAUD IPMAFA perlu untuk mengadakan kegiatan pagelaran tari nusantara yang ber tema “Cipta
Tari Kreasi Mahasiswa Semester V Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
(PIAUD) IPMAFA 2017” pada Senin (18/12).
Sumarji, S.Sn, selaku dosen pembimbing menjelaskan
jika sebenarnya pagelaran tari ini masuk ke dalam rangkaian kegiatan
perkuliahan mata kuliah Estetika Koreografi dasar dan lanjut yang didapatkan
mahasiswa saat mereka sampai pada tahap semester IV dan V. Ketika sebelumnya
mereka hanya mendapatkan teori-teori tentang koreografi di kelas, maka praktek-praktek
semacam ini merasa perlu untuk diadakan guna melihat secara langsung kemampuan
mahasiswa dalam menguasai koreografi. Tarian-tarian daerah sengaja dipilih
untuk diangkat dalam pagelaran tersebut dibandingkan dengan
koreografi-koreografi yang lainnya guna untuk mengenalkan dan menanamkan
semangat cinta dan peduli kepada mahasiswa akan kekayaan budaya Indonesia”
ungkap dosen senior yang telah puluhan tahun menekuni dunia seni kebudayaan nusantara
ini.
Banyak tarian nusantara yang diusung dalam
pagelaran tersebut. Seperti tanjung perak, semarangan, jaranan, gundul pacul,
melayu dan lain sebagainya.
Para
peserta pun terlihat sungguh-sungguh dan antusias mengikuti pagelaran seni ini.
Bahkan mereka pun rela untuk sewa kostum, make up, latihan setiap hari guna
mensukseskan kegiatan tahunan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD)
IPMAFA tersebut.
0 Comments