Header Ads

Header Ads

Pembentukan Karakter Anak Usia Dini Melalui Pendidikan Bahasa & Sastra


Bahasa atau sastra dapat memberikan nilai-nilai yang berguna dalam pendidikan anak. Anak dapat ditanamkan nilai dasar agama dari sastra lisan seperti lagu dan nyanyian yang dapat mempengaruhi pembentukan karakter mereka. Atas dasar ini Prodi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA) IPMAFA menyelenggarakan seminar kebahasaan dan kesastraan dengan tema “Pembentukan Karakter Anak Usia Dini Melalui Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia” (5/9).

Bertempat di aula IPMAFA, seminar diikuti oleh semua mahasiswa Prodi PGRA dan dosen IPMAFA. Seminar diisi oleh para pakar pendidikan yaitu Prof. Dr. Suminto A. Suyuti, seorang guru besar di Fakultas Bahasa dan Seni, Prof. Dr. Djatmika dan Agus Syakroni M.Pd yang juga seorang ahli dalam bidang pendidikan bahasa.

Dalam paparannya, Prof Suminto menyampaikan bahwa lingkungan mempengaruhi karakter seorang anak, oleh karena itu anak harus didekatkan pada lingkungan agar dapat belajar melalui bermain (play full) dan bersenang-senang (enjoy full) bersama lingkungannya.

Selanjutnya pendidikan anak juga dapat dilakukan dengan menanamkan kecintaannya pada Bahasa Indonesia sehingga bahasa daerah dapat terjaga. Kecintaan ini dapat dilakukan dengan kreasi pembuatan lagu Bahasa Indonesia yang inovatif.

Dr Djatmika menekankan peran penting orang tua dalam pendidikan anak. Jadi sejak dini orang tua harus dapat menempatkan anak di lingkungan yang baik dan ditanamkan nilai-nilai moral dan kesantunan. “Kualitas bahasa anak di usia 3 tahun itu sudah seperti orang tua, berarti itu semua tergantung dengan orang tua dan lingkungan” jelasnya.

Pembentukan karakter anak meliputi belajar untuk saling menghargai dengan bahasa, kesantunan,pengakuan dengan bahasa, saling menyayangi dengan bahasa, konsep negative dan positive face, membuat anak didik merasa diakui, jangan menggunakan bahasa yang membuat anak menjadi takut. Intinya, kesantunan dalam lingkup keluarga dan guru pendidik memang sangat diperlukan.


Sementara Agus Syakroni menyinggung pembentukan karakter anak agar menjadi insan yang berkarakter shalih dan akram. Karakter shalih-akram ini tercermin dari nilai-nilai berikut 1. Al-khirs (bersemangat atau memiliki ambisi), 2. Al-amanah (kejujuran), 3. Al-taaddu (rendah hati), 4. Al-istiqomah (konsisten,disiplin), 5. Al. Uswah hasanah (keteladanan) 6. Al-zuhd (tidak berorientasi pada materi), 7. Al-kifah al-mudawwamah (kejuangan) 8. Al-I’timad ala nafs (kemandirian) 9. Al-tawassuth (moderat) 10. Al-barakah (kebaikan yang bertambah).

Post a Comment

0 Comments