Berita
Ipmafa – Menjadi
cantik dan sehat tidak harus selalu mahal. Caranya adalah kembali kepada alam.
Meski agak merepotkan, dan membutuhkan kesabaran, namun hasilnya tak
terbantahkan, bahkan oleh dunia kedokteran sekalipun. Bicara efek samping, tentu
alam lebih ramah ketimbang obat kimia pabrikan.
Demikian
disampaikan dr. Luluk Zulfa Agustina (17/10/19) dalam kegiatan Dialog Kesehatan
bertema Cantik itu Sehat Alami di Ruang Auditorium 2 Institut Pesantren
Mathali’ul Falah (Ipmafa).
Kegiatan
yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HPMS) Pendidikan
Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Institut Pesantren Mathali’ul Falah (Ipmafa)
tersebut diikuti sekitar 80 mahasiswa dari berbagai jurusan.
Dalam
penyampaian materinya dr. Luluk mengajak mahasiswa agar mau kembali kepada
pengobatan tradisional berbahan alami dalam menjaga kesehatan maupun merawat
kecantikan.
Dalam
menjaga kesehatan dr. Luluk mencontohkan kebiasaan orang sakit atau orang yang
mengobati penyakit seringnya tidak mencari dulu penyebabnya. “Sepengetahuannya
kalau kepala pusing minumnya antalgin, kalau badan panas minumnya paracetamol
dsb. Kalau begitu yang pinter yang bikin obat,” tutur dr. Luluk.
Dr. Luluk
menambahkan, semua orang sakit menginginkan kesembuhan, dan semua wanita
menginginkan kecantikan namun bukan kesehatan dan kecantikan yang didapatkan.
Justru semakin parah sakitnya, dan rusak kulitnya karena terdampak obat
kimia.
“Orang
sakit, atau orang ingin menjadi cantik tapi instan, pengen cepet sembuh, pengen
cepet cantik, putih dan halus kulitnya, tapi obat kimia yang dipakainya dan
tidak mau kembali kepada alam,” terang dr. Luluk.
Sedangkan
untuk perawatan wajah atau kecantikan, dr. Luluk kembali menegaskan bagi wanita
yang masih menggunakan krim-krim wajah kimia pabrikan agar kembali ke alam. Banyak
bahan di sekitaran yang mudah untuk didapatkan seperti tumbukan beras, dicampur
susu putih, madu dan putih telur.
“Jadi
yang masih memakai krim malam, krim pagi itu tolong kembali ke alam. Pakai
beras, ditumbuk halus, kasih susu, madu dan putih telur,” katanya.
Cara
memijat
Selain pengobatan
tradisional dengan bahan alami, dr. luluk juga membeberkan rahasia memijat yang
baik. Cara tersebut ia rekomendasikan kepada siapapun agar hasilnya baik untuk
kesehatan.
Ada yang
unik dari cara memijat dr. Luluk. Menurutnya, memijat tidak memerlukan cara
atau teknik yang sempurna, namun ada hal terpenting yang harus dimiliki setiap
pemijat, yakni keikhlasan.
Sejenak dr.
Luluk sedikit mengulas sejarah pijatnya orang-orang terdahulu yang memakai
bermacam-nacan ritual. Ada dengan berpuasa, bertapa, membaca mantra, doa, dsb.
Ritual tersebut, menurut dr. Luluk pada dasarnya bukan untuk mengejar keahlian
dalam memijit, namun lebih kepada penyucian diri agar hatinya menjadi ikhlas.
“Orang
pijit itu butuh arti ikhlas. Kalau kamu mau mengobati anakmu, suamimu,
tetanggamu, atau siapa saja, maka langkah utama yang perlu kamu tempuh adalah
noto ati (menata hati), ikhlas. Setelah itu kamu cari serai, jahe, kelor sama
garam, ditumbuk, campur minyak kayu putih. Sudah. Gunakan untuk mijit. Ada
pegel, pusing, kembung, susah tidur, mudah capek, lelah, semuanya selesai
dengan pijat. Beda lagi dengan mijitya orang yang tidak ikhlas. Sembuh tidak,
makin parah iya,” pungkasnya
gamblang.
0 Comments